RESUME PENGUKURAN TOPOGRAFI
RENCANA PEMBUATAN JALAN
Lokasi : Taman Wisata Candi Boko, Sleman
I. Latar Belakang
Sebagai tempat wisata yang menarik dan semakin bertambah pengunjungnya, maka pihak pengelola dari taman wisata Candi Boko berusaha mengembangkan diri dan memberikan fasilitas bagi para pengunjungnya. Sebagai bentuk pengembangan, pihak pengelola berencana menambah akses jalan keluar dari taman wisata Candi Boko. Jalan yang sudah ada dirasa masih terlalu sempit untuk jalur masuk dan keluar para pengunjung.
Sebagai langkah awal pengembangan maka pihak pengelola taman wisata Candi Ratu Boko menunjuk CV. Jogya Geologi Survey untuk melakukan survey pada jalan yang sudah direncanakan oleh pengelola Candi.
Untuk mendapatkan beberapa informasi dari survey rencana jalan, lingkup pekerjaan meliputi :
1. Pengukuran Situasi Skala 1 : 1000
2. Penghitungan volume cut and fill
II. Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan dilapangan membutuhkan waktu selama dua hari, tanggal 22 dan tanggal 23 Juli 2014.
a. Tim Survey
Tim survey terdiri dari satu tim dengan personil sebagai berikut : Bayu (Surveyor), Huda (Asisten Surveyor) dan 2 tenaga harian lapangan.
b. Peralatan Kerja
Alat survey yang digunakan adalah 1 unit Total station merk Nikon 352, 1 unit laptop toshiba, 1 unit GPS Garmin 76 Csx, dan 1 unit APS, 2 unit tripot dan 2 prisma stick.
c. Gambaran Lokasi Survey
Pekerjaan pengukuran dilaksanakan di sekitar taman wisata Candi Ratu Boko, Klaten sekitar 2.5 km sebelah selatan Jalan Prambanan-Wonosari. Area pengukuran berupa ladang dan kebun ( kondisi tanah berupa batuan ) dengan total panjang kurang lebih 615 m.
Gambar 1. Lokasi Pengukuran
Gambar 2. Area Pengukuran
d. Tahapan Pengambilan Data
1. Orientasi lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebelum melakukan pengukuran bersama dengan tim dari penanggung jawab Candi Ratu Boko untuk mengetahui batas area atau rencana jalan yang akan dipetakan, selain itu juga untuk menentukan perencanaan pembuatan jalur poligon pengukuran.
2. Pengukuran Poligon
Pengukuran poligon dilakukan dengan mengambil referensi dari pengukuran situasi sebelumnya disekitar area yang akan dipetakan dengan menggunakan tinggi referensi lokal selanjutnya dibuatlah jaringan poligon terbuka lepas yang nantinya digunakan sebagai acuan dalam pengambilan detail situasi dilapangan.
3. Pengukuran detail
Pengukuran detail dilapangan mengambil referensi dari titik poligon yang ada dan dilakukan dengan metode polar dengan sebaran antar titik kisaran 7 – 13 meter. Disamping itu juga dilakukan pengukuran detai situasi seperti, sungai, saluran, jalan, jembatan, pagar, bangunan dan detail lain yang ada dilokasi sampai semua data yang di inginkan terpenuhi. Teknik pengambilan data dengan menyimpan data pengukuran di dalam memory yang tersedia di alat kemudian di download dan disimpan dalam format raw data pengukuran.
4. Prosesing data dan penggambaran
Prosesing data dilakukan setelah selesai pengukuran dilapangan dengan menggunakan software microsoft excel dan analisa data hasil pengukuran. Kegiatan analisis data merupakan bagian terpenting pada tahapan prosesing data. Setelah prosesing data selesai baru dilakukan penggambaran dengan software Autocad. Penggambaran dilakukan dengan membangun surface atau Digital terrain model dari data hasil perhitungan yang membentuk konfigurasi jarring interpolasi / Triangular Irregular Network (TIN), yang kemudian dilanjutkan dengan pembuatan garis kontur, penggambaran detil situasi dan profil memanjang. Setelah penggambaran selesai barulah dibuat lay out peta untuk selanjutnya dicetak.
III. Hasil Pekerjaan
Dari hasil pengukuran diperoleh peta skala 1 : 1000 dengan ukuran kertas A1, panjang rencana jalan terukur ± 615 m dan luasan area terukur 2,012 hektar. Sementara dari hasil perhitungan galian dan timbunan berdasarkan desain diperoleh :
A. Plan A
Kemiringan atau slope jalan sebesar 29.68 % ( 17.20º )
Volume galian = 1514.276 m³
Volume timbunan =1891.013 m³
Gambar 3. Sketsa Gambar Plan A
B. Plan B
Kemiringan atau slope jalan sebesar 21.76 % ( 12.65º )
Volume galian = 10012.339 m³
Volume timbunan =291.060 m³
Gambar 4. Sketsa Gambar Plan B
Gambar 6. Sketsa Hasil Pengukuran
IV. Kesimpulan
Dari rangkaian kegiatan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari segi kualitas hasil pekerjaan sudah sesuai dengan standar pengukuran dan dapat digunakan untuk pekerjaan selanjutnya.
2. Kondisi tanah berupa batuan.
3. Melihat bentuk topografi tanahnya, kemiringan jalan melebihi 20 %
4. Dari hitungan galian dan timbunan ternyata daerah tersebut masih perlu banyak galian untuk memperoleh elevasi sesuai desain.
5. Untuk mendapatkan kemiringan jalan yang kurang dari 20 % harus dilakukan desain ulang yang efeknya akan menambah volume galian.
0 comments:
Post a Comment
monggoh belajar berkomentar, matur nuwun